1. Jujur
·
Kejujuran harus ditamakan dalam setiap
pergaulan, baik disekolah, rumah, maupun masyarakat.
2. Adil
·
Adil berarti memberikan hak kepada orang
yang berhak menerimnya, meletakkan segala urusan pada tempatnya.
·
Orang yang adil adalah orang yang memihak
pada kebenaran, dan bukan berpihak pada pertemanan atau persamaan suku bangsa.
·
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin atau
rahmat bagi seluruh alam akan terwujud apabila seorang muslim menegakkan
keadilan.
·
Kita tetap harus berperilaku adil dan
menerima kebenaran walaupun berasal dari orang kafir. Jika tidak menerimanya,
dikategorikan sebagai kezaliman. Jadi, keadilan itu berlaku untuk semuanya,
baik kawan maupun lawan.
3. Dalil
naqli tentang kejujuran dan keadilan
a. QS
Al-Ahzab/33 ayat 70
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.
b. QS Al-Maidah/5
ayat 8
Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Makna :
Jadi
setiap usaha menegakkan keadilan dan perilaku menegakkan keadilan akan mendekatkan
kepada ketakwaan. Semakin sempurna keadilan, maka semakin sempurna pula
ketakwaan.
c. QS
Ali-Imran/3 ayat 77
Sesungguhnya
orang-orang yang memperjual baelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka
dengan harga murah, mereka itu tidak meperoleh bagian di akhirat, dan Allah
tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari kiamat dan
tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
Makna : Ayat ini diturunkan kepada orang-orang Yahudi
setelah mereka mengganti sifat-sifat Nabi dan janji-janji Allah atas mereka di
dalam Taurat dan Kitab yang sebelumnya. Dan mereka mengganti pula hukum orang
yang bersumpah dusta dalam hal tuntutan atas jual beli barang dagangan. Karena itu, Allah tidak akan mengasihi mereka
dan akan memberikan siksa yang pedih.
d. QS
Al-Isra/17 ayat 53
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا
الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ
الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
Dan katakanlah kepada
hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik
(benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
e.
QS Luqman/31 ayat 13
Dan ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketka dia
memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.
Makna : Persekutuan yang dimaksud adalah menyembah
Tuhan selain Allah atau kepercayaan syirik. Dalam Al-qur’an syirik termasuk
kezaliman.
4. Cara
menerapkan perilaku jujur dan adil
a. Menerapkan
perilaku jujur
Di rumah, kita harus melaksanakan tugas
yang diberikan orang tua dengan sebaik-baiknya. Misalnya, mengembalikan uang
kembalian setelah membeli minyak goreng pada ibu.
Di sekolah, kita harus mengerjakan tugas
yang diberikan bapak atau ibu guru dengan penuh tanggung jawab. Seperti,
menaati tata tertib sekolah, melaksanakan piket, dll.
Di masyarakat, kita harus berperilaku
jujur dalam rangka membangun masyarakat yang tenang,, harmonis dan saling
menghormati. Seperti, tidak mengarang cerita, mengembalikan dompet yang jatuh
pada pemiliknya, dll.
b. Menerapkan
perilaku adil
Di rumah, misalnya ayah harus memberikan
uang saku yang sesuai kebutuhan anak-anaknya walaupun jumlahnya berbeda. Adil
bukan berarti sama rata.
Di sekolah, menghormati dan menghargai
tugas ketua dan semua pengurus kelas.
Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam satu RT. Seperti, memperlakukan tetangga dengan baik, dan tidak menceritakan keburukan tetangga.
0 komentar:
Posting Komentar