Meneladani
Kemuliaan dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt.
A.
Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah
Beriman kepada rasul mengandung maksud menyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya. Para rasul
bertugas menyampaikan wahyu dari Allah untuk memberikan petunjuk bagi umat
manusia ke jalan yang lurus sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Artinya :
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus
seorang Rasul (Muhammad) di tengah tengah mereka dari kalangan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’ān) dan Hikmah (Sunnah, meskipun sebelumnya,
mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Ali Imrān/3: 164).
Ayat tersebut memberikan penjelasan kepada kita
bahwa Allah mengutus rasul dari kalangan manusia sendiri sehingga dapat
diteladani.
B.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Sebagian
ulama’ dan umat islam ada yang berpendapat bahwa setiap rasul sudah pasti untuk
menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun nabi yang tidak
diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, ia bukan rasul
tetapi hanya nabi. Ulama’ dan umat islam yang berpendapat seperti itu,
beralasan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Zar, bahwa
jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan rasul berjumlah 315 orang.
Nabi dalam
bahasa arab berasal dari kata naba.Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang
yang menceritakan suatu berita lewat wahyu. Sedangkan Rasul secara bahasa
berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi
secara syar’i yang masyhur, Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu
namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang
mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya.
Rasul adalah
manusia utama pilihan Allah SWT. Allahlah yang dengan ‘hak mutlak-Nya’ memilih
seseorang menjadi rasul-Nya. Cirri-ciri seseorang rasul, antara lain seorang
laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang sempurna,
berjiwa ‘ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa), dan
berasal dari keturunan orang baik-baik. Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
1.
Nabi adalah Orang yang dipilih oleh Allah SWT
untuk menerima wahyu, tetapi tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan kepada
umatnya.
2.
Rasul adalah Orang yang menyampaikan terpilih
dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan
mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan
menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa
sampai hari kiamat.
C.
Tugas Para
Rasul
Para Rasul memiliki tugas yang diamanatkan Allah kepada mereka. Mereka
merupakan manusia terpilih yang sengaja diutus oleh Allah untuk memperbaiki
keadaan kaumnya. Adapun secara rinci tugas dari para rasul sebagai berikut:
1.
Sebagai pembawa
ajaran tauhid
yang benar, yakni mengesakan Allah dan meluruskan kembali ajaran tauhid yang sesat di kalangan kaumnya.
2.
Sebagai pembawa
kabar gembira bahwa hamba-hamba Allah yangtaat kelak akan mendapatkan balasan kebaikan di surga.
3.
Sebagai pemberi
peringatan bahwa manusia yang ingkar, berbuat kejahatan, maksiat, dan menganiaya
akan mendapatkan balasan di neraka.
4.
Membina
kehidupan manusia agar menerapkan akhlak yang mulia.
D.
Sifat-sifat
Para Rasul
Para rasul mempunyai sifat atau kepribadian yang akan dijadikan
teladan atau contoh bagi umatnya. Selain sifat wajib yang harus dimiliki oleh para
rasul, juga ada sifat mustahil, dan sifat jaiz.
Adapun secara rinci sifat-sifat tersebut adalah:
1.
Sifat wajib
Sifat
wajib bagi rasul ada empat yaitu:
a.
Sidiq artinya
berkata benar. Apapun yang dikatakan oleh rasul merupakan kebenaran. Tidak ada
yang salah sama sekali.
b.
Amanah artinya
dapat dipercaya. Seorang rasul sangat dapat dipercaya oleh umatnya. Para rasul
adalah manusia yang jujur dan dapat dipercaya.
c.
Tablig artinya
menyampaikan. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang menyampaikan
wahyu yang telah diterima kepada umatnya.
Wahyu dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
d.
Fatanah artinya
cerdas. Seorang rasul adalah manusia pilihan Allah yang cerdas, tidak pelupa,
dan tidak pikun.
2.
Sifat mustahil
Adapun
sifat mustahil bagi rasul ada empat yaitu:
a.
Kazib artinya
dusta. Seorang rasul tidak mungkin berkata dusta dalam kehidupan sehari-harinya
baik di lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya.
b.
Khianat artinya
tak dapat dipercaya. Seorang rasul tidak mungkin mengkhianati umatnya.
c.
Kitman artinya
menyembunyikan. Seorang rasul tidak mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang telah diterimanya.
d.
Baladah artinya
bodoh. Seorang rasul tidak mungkin bersifat bodoh. Jika seorang rasul bersifat
bodoh, pasti akan diatur dan dipermainkan oleh umatnya.
3.
Sifat Jaiz
Adapun sifat jaiznya
para rasul adalah Aradul Basyariyah yaitu bersifat dan berperilaku sebagaimana kebiasaan manusia pada umumnya,
seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan lain sebagainya.
E.
Rasul
Ulul Azmi
Di antara 25 rasul tersebut ada 5 rasul yang diberi gelar “Ulul Azmi” yang
artinya
orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah
Swt. Adapun 5 rasul tersebut adalah:
1.
Nabi Nuh a.s.
2.
Nabi Ibrahim
a.s.
3.
Nabi Musa a.s.
4.
Nabi Isa a.s.
5.
Nabi Muhammad
saw.
Para rasul ulul azmi diberikan mu’jizat (kemampuan
luar biasa) oleh
Allah
agar umatnya percaya bahwa dirinya adalah seorang rasul pilihan Allah Swt. Adapun
mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada para nabi Ulul Azmi adalah:
1.
Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. diberi mu’jizat oleh Allah dapat membuat perahu yang sangat besar yang dapat memuat
semua umatnya yang beriman kepada Allah dan semua jenis hewan yang hidup pada
zaman tersebut sepasang- sepasang.
2.
Nabi Ibrahim a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak terbakar oleh api ketika dibakar oleh Raja Namrudz.
3.
Nabi Musa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. adalah
tongkatnya
dapat berubah menjadi ular raksasa, tangannya dapat mengeluarkan cahaya ketika
diminta bukti atas kerasulannya, serta dapat membelah laut Merah menjadi jalan
ketika dikejar oleh raja Fir’aun dan bala tentaranya.
4.
Nabi Isa a.s.
Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa as. adalah dapat
mengobati
berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan, membuat burung dari tanah, dan dapat menghidupkan
orang yang sudah meninggal walaupun sebentar.
5.
Nabi Muhammad
saw.
Mu’jizat yang
diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. adalah terbelahnya bulan menjadi
dua walaupun hanya tampaknya, dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya, al-Qur’ān sebagai kitab yang paling lengkap dan sempurna serta selalu dijaga
kemurniaannya sampai akhir zaman serta peristiwa isra’ mi’raj dari Masjidil
Haram sampai Sidratul muntaha.
F.
Nama-nama Rasul yang harus
diketahui.
Para Nabi dan
Rasul itu sangat banyak jumlahnya, tidak ada seseorangpun yang mengetahui
jumlahnya melainkan Allah SWT. Sebagian nama dan kisah mereka di cantumkan di
dalam Al-Qur’an tetapi sebagian yang lain tidak terterah didalamnya. Seperti
yang tertulis dalamQS Al-Mu’minun ayat 78 yang artinya :
“ Dan
sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, diantara mereka
ada yang kami ceritakan kepadamu diantara mereka ada pula yang tidak kami
ceritakan kepadamu”. ( Q.S Al-Mu’min : 78 ).
Dari jumlah
Nabi dan Rasul itu, di dalam Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka sebanyak 25
orang Rasul yang di ketahui oleh kaum muslimin, yaitu :
1. Adam
AS 11.
Yusuf
AS
21. Yunus AS
2. Idris
AS 12.
Ayyub AS 22.
Zakaria AS
3. Nuh
AS 13.
Syu’aib AS 23.
Yahya AS
4. Hud
AS
14. Zulkifli
AS 24. Isa AS
5. Saleh
AS 15.
Musa
AS
25. Muhammad SAW
6. Ibrahim
AS 16.
Harun AS
7. Luth
AS 17.
Daud AS
8. Ismail
AS 18.
Sulaiman AS
9. Ishaq
AS 19.
Ilyas AS
10. Yakub
AS
20. Ilyasa AS
G.
Hikmah Beriman
kepada Rasul Allah
1. Meneladani
sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap adil, jujur, kesabaran,
keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah Swt.
2. Umat-umat
terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari Allah karena mereka
ingkar, sombong, dan menyekutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita
untuk senantiasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran
Allah Swt.
3. Selalu
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar negeri kita mendapatkan
kemakmuran dan keberkahan.
4. Kita selalu
patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi
apa yang menjadi laranganNya.
Di bawah ini adalah video yang berisi tentang rangkuman iman kepada rasul-rasul Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar